Intan's World Adventure

Minggu, 04 Juli 2010

perjuangan 1 juni

pagi di 1 juni ku awali dengan penyakit susah tidurku, aku baru merasa ngantuk di jam stengah 4 pagi.. ketika ku ingin terlelap di kamar, aku batuk mengeluarkan darah. ya allah.. ini baru pertama kali terjadi padaku..
setelah terlelap jam 6 aku terbangun oleh kakakku yang panik karna melihat statusku tentang batuk darah itu di facebook dan twitter, karna aku sedang behalang, maka aku tidur kembali, lalu jam 10 terbangun lagi oleh telpon dari qiqi salah seorang temanku, ia bilang ayahku dan teman" menungguku di sekolah untuk pergi ke aksi solidaritas palestine..
hari itu melelahkan, baru sampai di sekolah ternyata temanku ingin meminjam jilbbku dan aku harus kembali lagi kerumah dengan jarak yang lumayan jauh dengan temanlu, setelah ku kembali kesekolah ternyata kami harus menyusul rombongan ayahku dan adik"kelasku ke bunderan HI..
hari itu memang badanku sedang tidak bersahabat, di perjalanan dalam bis yang sangat panas itu, aku selalu berkeringat lebih. di perjalanan yang masi cukup jauh itu kupaksakan untuk mempersilahkan ibu" untuk duduk di tempat dudukku karna bis sedang pebuh, akhirnya aku berdiri sampai tiba di bunderan HI.,
sesampainya disana, menunggu ikhwan sholat dzuhur sejenak lalu kami bergabung dengan para aktivis palestine lainnya, lelah sangat memang hari itu, kami berlari, lalu berlan dan berlari lagi menuju istana negara, memang saat itu kami menjadi pusat perhatian karna kami adalah peserta termuda disana *apalagi dengan memakai pakaian sekolah*..
senang dan bangga aku ketika salah seorang temanku dan adik kelasku dapat berorasi di depan seluruh peserta aksi tersebut..
selesai itu, kami beristirahat sejenak lalu berjalan pulang, aku merasa sangat lelah ketika berjalan pulang itu..setelah menaiki bis kami semua duduk, karna jalanan yang macet aku hanya terdiam karna kepalaku sangat berat dan pusing waktu itu, aku terus beristighfar untuk menguatkan diriku, aku malu, baru seperti ini saja sudah lelah berlebihan, karna ini tak sebanding dengan apa yang dirasakan saudara" ku di palestine sana..ketika seorang di sampingku ingin turun aku berdiri lalu tak sadarkan diri saat itu juga karna aku tak bisa menahan lagi..
begitu sadar aku berada di samping ayahku, kulihat sekilas wajah ayahku, hudzai dan para penumpang bis lainnya yang memperhatikan aku.. namun untuk melihat lebih lama pun aku tidak bisa, sangat gelap.. bicarapun rasanya berat, belum lagi kepala bagian depanku yang luarbiasa beratnya, begitu sadar aku berada di pinggir jalan depan sebuah bank bersama para adikku, temanku dan ayahku, karna masih tidak kuat, aku dibawa kerumah salah seorang temanku menggunakan taksi..
ayahku masih berada disampingku, memnggotong badanku yang tidak ringan ini, hingga aku terlelap di kamar temanku, ayahku serta teman"ku masih menungguku, masyaallah mereka sungguh perduli terhadap keadaanku.. aku bahagia memiliki ayah seperti ia, aku bangga, karna tak pernah aku merasakan kasih ayah yang tulus, ini pertama kalinya bagiku, juga memiliki sahabat" dan teman" yang sangat perduli terhadapku, padahal aku telah menyusahkan mereka, mereka harus menggotongku, membantuku berjalan, menyiapkanku makanan dan teh manis, sungguh bahagia memiliki sahabat seperti mereka..
maghrib menjelang, aku masih di rumah temanku, belum kuat untuk berjalan pulang. tapi ayah dan teman"ku mau menungguku..
setelah menunggu hujan reda, sekitar pukul 20.15 aku pulang, dan teman"ku masih bersedia mengantarku pulang, sampai dirumah aku tidak bilang pada mamaku tentang kejadian tadi, aku tak ingin membuatnya khawatir atau tidak memperbolehkan aku mengikuti acara seperti ini lagi..

tapi hari ini, masyaallah, aku sangat bahagia melihat masih banyak orang" yang perduli tehadapku, semoga allah membalas kebaikanmu teman"ku, adikku dan ayahku.. aku menyayangi kalian.. :)

0 komentar:

Posting Komentar

© Pettunia, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena